Whatsapp : 0857-8207-8869
Senin - Sabtu : 10.00 - 17.00
Rabu, 02 Oktober 2013

cerutu natobin

cerutu natobin

[permalink]cerutu natobin[/permalink]

Nama PT Taru Martani kembali berubah menjadi Perusahaan Negara Perindustrian Rakyat Budjana Jasa. Ini terjadi ketika pemerintah memastikan policy untuk merasionalisasi seluruh perusahaan Belanda. Dan dikala ada pergantian rezim Soekarno ke rezim Soeharto, perusahaan ini mengalami kembang kempis dan cuma bisa mempekerjakan sekitar 100 orang. cerutu natobin

Sesudah PD II usai, HB IX mengambil inisiatif untuk mengambil alih dan mengganti nama perusahaan ini menjadi Taru Martani. Tetapi pada tahun 1949, Belanda kembali menguasai Yogya, dan pabrik malahan jatuh ke tangan Negresco, pemilik lama. Walaupun demikian itu, pabrik tidak dapat beroperasi karena terjadi kekacauan politik. Dan pada tahun 1951, BAT memboyong kembali mesin-mesinnya ke Cirebon. Akhirnya, pabrik di Yogya diperbolehkan kosong demikian itu saja.

cerutu natobin

Nama PT Taru Martani kembali berubah menjadi Perusahaan Negara Perindustrian Rakyat Budjana Jasa. Ini terjadi saat pemerintah menentukan policy untuk merasionalisasi segala perusahaan Belanda. Dan dikala ada pergantian rezim Soekarno ke rezim Soeharto, perusahaan ini mengalami kembang kempis dan hanya bisa mempekerjakan sekitar 100 orang.

Pabrik cerutu PD Taru Martani yang kini berusia 100 tahun (1918-2018) memiliki sejarah penting bagi industri rokok di dalam negeri. Perusahaan rokok cerutu peninggalan Belanda yang terletak di Yogyakarta ini sempat menikmati masa kejayaan dan juga cukup lama kembang kempis dalam perjalanannya. walau keterpurukan yang hampir menimpa pabrik , Taru martani dengan gagahnya tetap mempertahankan kejayaannya.

Dan di tahun 1930, Fa Negresco menjalankan ekspansi dengan menambah pekerja menjadi 1.000 orang yang beberapa besar untuk membuat cerutu buatan tangan. Tidak lama kemudian, Jepang masuk Indonesia, dan ini memunculkan perubahan besar. Nama Negresco berubah menjadi Jawa Tobacco Kojo. Pabrik inipun dilengkapi pula dengan mesin pembuat rokok sigaret hasil sitaan dari British American Tobacco (BAT) yang terletak 200 mil barat laut kota Cirebon.  Bermodalkan mesin hasil sitaan ini, dan melibatkan 2000 pekerja, pabrik ini membuat cerutu Momo Taro dan dua merek sigaret merupakan Mizuo dan Koa. Kesemua ini untuk konsumsi Angkatan Bersenjata Kekaisaran Jepang.

Pabrikan yang didirikan 100 Tahun lalu telah mempunyai kisah cerita yang panjang bagi industri Rokok di Indonesia, Pabrik itu ialah PD Taru Martani. Belanda meninggalkan catatan sejarah dimana mereka membangun pabrik cerutu di jogjakarta yang sempat menikmati masa keemasan dan naik turun dalam membangun pabrik Taru Martani Melainkan, di tengah beragam badai yang menimpa, PD Taru Martani tetap berdiri, malah ada pertanda-petunjuk mulai bangkit.

Selang setahun kemudian, pemerintah Tempat Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Bank Indonesia membeli perusahaan ini dan namanya kembali menjadi PT Taru Martani. Ada tiga merek cerutu yang diproduksi, ialah Mundi Victor, Senator dan Elomercio. Sementara untuk kertas sigaret merupakan Chaveaux Blancs. Dan pada tahun 1957, menambah lagi produknya berupa tembakau shag dan dua merek rokok kretek, yakni Roro Mendut dan Roro Jonggrang.

Sri Sultan Hamengku Buwono XI memberikan nama Taru Martani yang berarti Daun Kehidupan, yang bermaksud supaya Pabrik cerutu hal yang demikian terus memberikan kehidupan ke sekitarnya. Sedangkan tidak luput dilanda krisis yang menerpa Indonesia dan pernah pula menghentikan ekspor ke mancanegara, dan yang hebat lagi dengan masih menerapkan alat-alat kuno peninggalan Belanda, toh pabrik cerutu ini masih eksis sampai sekarang dengan mempekerjakan sekitar 356 karyawan.

Banyak cerutu modern, sebagai problem prestise dan kwalitas, masih digulung dengan tangan, paling terutama di Amerika Tengah dan Kuba dan juga di chinchales ditemukan di hampir segala kota yang cukup besar di Amerika Serikat. Kotak-kotak cerutu linting tangan beruang total mente kalimat yang mano (benar-benar dengan tangan) atau handmade (dibuat dengan tangan).

Cerutu terdiri dari tiga macam daun tembakau, macam yang bakal menilai rasa mengisap rokok dan karakteristik:

 

Sebuah rokok akan telihat dari balutan daun terluar atau pembungkus yang berasal dari faktor perkebunan yang luas dan penentuan atas pembungkus rokok bisa mengucapkan karakter dan rasa tergolong dengan warnanya yang tidak jarang dipergunakan guna menandakan rokok secara keseluruhan. Penunjuk warna yang yakni sebagai berikut, dari cemerlang ke gelap:

 

biasa, pembungkus yang gelap menambahkan sentuhan cerutu, padahal untuk yang enteng menandakan firasat kekeringan ke rasa. Pada umumnya diterima bahwa pembungkus menyumbang selama 40 persen dari rasa, walaupun isi dan penutup berdonasi 60 persen untuk cita-rasa.  ini biasanya diterima bahwa rokok Maduro lebih powerful dalam urusan rasa dikomparasikan dengan rokok yang sama dalam bungkus yang lebih enteng akan tetapi ini tak berlaku untuk seluruh produk cerutu.

 

Penutup bungkus atau binder yakni daun elastis diterapkan untuk terus bareng pengisi tandan. Pada dasarnya, binder adalah pembungkus yang membungkus lubang, kerusakan, evolusi warna atau pembuluh daun yang berkelebihan.

Cerutu seringkali diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan bentuk cerutu yang secara bersama-sama dikenal sebagai vitola.

 

Ukuran rokok dievaluasi oleh dua dimensi: menurut cincin ukuran (diameter dalam enam puluh-perempat dalam satu inci) dan panjang (dalam inci).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SHARETHIS