
Setelah PD II usai, HB IX mengambil inisiatif untuk mengambil alih dan mengganti nama perusahaan ini menjadi Taru Martani. Tetapi pada tahun 1949, Belanda kembali merajai Yogya, dan pabrik malahan jatuh ke tangan Negresco, pemilik lama. Meskipun demikian itu, pabrik tak bisa beroperasi sebab terjadi kekacauan politik. Dan pada tahun 1951, BAT memboyong kembali mesin-mesinnya ke Cirebon. Walhasil, pabrik di Yogya dibolehkan kosong demikian itu saja. Jual Cerutu Murah di Demak
Sesudah PD II usai, HB IX mengambil inisiatif untuk mengambil alih dan mengganti nama perusahaan ini menjadi Taru Martani. Melainkan pada tahun 1949, Belanda kembali menguasai Yogya, dan pabrik bahkan jatuh ke tangan Negresco, pemilik lama. Meski begitu, pabrik tak dapat beroperasi karena terjadi kekacauan politik. Dan pada tahun 1951, BAT memboyong kembali mesin-mesinnya ke Cirebon. Akhirnya, pabrik di Yogya dibolehkan kosong semacam itu saja.
Jual Cerutu Murah di Demak
Selang setahun kemudian, pemerintah Tempat Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Bank Indonesia membeli perusahaan ini dan namanya kembali menjadi PT Taru Martani. Ada tiga merek cerutu yang diproduksi, yaitu Mundi Victor, Senator dan Elomercio. Sementara untuk kertas sigaret ialah Chaveaux Blancs. Dan pada tahun 1957, menambah lagi produknya berupa tembakau shag dan dua merek rokok kretek, yaitu Roro Mendut dan Roro Jonggrang.
Pabrikan yang didirikan 100 Tahun lalu sudah memiliki kisah cerita yang panjang bagi industri Rokok di Indonesia, Pabrik itu merupakan PD Taru Martani. Perusahaan rokok cerutu peninggalan Belanda yang berlokasi di Yogyakarta ini sempat menikmati masa kejayaan dan juga cukup lama kembang kempis dalam perjalanannya. walau keterpurukan yang hampir menimpa pabrik , Taru martani dengan gagahnya tetap mempertahankan kejayaannya.
Nama PT Taru Martani kembali berubah menjadi Perusahaan Negara Perindustrian Rakyat Budjana Jasa. Ini terjadi saat pemerintah mempertimbangkan policy untuk merasionalisasi semua perusahaan Belanda. Dan saat ada pergantian rezim Soekarno ke rezim Soeharto, perusahaan ini mengalami kembang kempis dan cuma dapat mempekerjakan sekitar 100 orang.
Sri Sultan Hamengku Buwono XI memberikan nama Taru Martani yang berarti Daun Kehidupan, yang bermaksud supaya Pabrik cerutu tersebut terus memberikan kehidupan ke sekitarnya. Meski tak luput dilanda krisis yang menerpa Indonesia dan pernah pula menghentikan ekspor ke mancanegara, dan yang hebat lagi dengan masih menggunakan alat-alat kuno peninggalan Belanda, toh pabrik cerutu ini masih eksis hingga kini dengan mempekerjakan sekitar 356 karyawan.
Pabrikan yang didirikan 100 Tahun lalu telah memiliki kisah cerita yang panjang bagi industri Rokok di Indonesia, Pabrik itu ialah PD Taru Martani. Perusahaan rokok cerutu peninggalan Belanda yang terletak di Yogyakarta ini sempat merasakan masa kejayaan dan juga cukup lama kembang kempis dalam perjalanannya. Tapi, di tengah berbagai badai yang menimpa, PD Taru Martani konsisten berdiri, pun ada tanda-tanda mulai bangkit.
Tahun 1972, HB IX--kala itu menjabat wakil presiden--kembali mengambil peranan. Perusahaan ini lagi-lagi menjadi milik pemerintah DIY. Nama pun berubah lagi menjadi PT Taru Martani Baru.
Banyak cerutu modern, sebagai situasi sulit prestise dan mutu, masih digulung dengan tangan, paling terlebih di Amerika Tengah dan Kuba dan juga di chinchales ditemukan di hampir segala kota yang cukup besar di Amerika Serikat. Kotak-kotak cerutu linting tangan beruang total mente kalimat yang mano (benar-benar dengan tangan) atau handmade (dijadikan dengan tangan).
Cerutu terdiri dari tiga tipe daun tembakau, ragam yang bakal mengevaluasi rasa mengisap rokok dan karakteristik:
Sebuah rokok akan telihat dari balutan daun terluar atau pembungkus yang berasal dari unsur perkebunan yang luas dan penentuan atas pembungkus rokok bisa mengucapkan karakter dan rasa tergolong dengan warnanya yang tidak jarang dipergunakan guna menandakan rokok secara keseluruhan. Penunjuk warna yang merupakan sebagai berikut, dari cemerlang ke gelap:
awam, pembungkus yang gelap menambahkan sentuhan cerutu, walaupun untuk yang enteng menggambarkan firasat kekeringan ke rasa. Pada lazimnya diterima bahwa pembungkus menyumbang selama 40 persen dari rasa, meskipun isi dan penutup berdonasi 60 persen untuk cita-rasa. ini umumnya diterima bahwa rokok Maduro lebih powerful dalam urusan rasa dikomparasikan dengan rokok yang sama dalam bungkus yang lebih enteng akan tapi ini tidak berlaku untuk semua produk cerutu.
Penutup bungkus atau binder adalah daun elastis diaplikasikan untuk terus bareng pengisi tandan. Pada dasarnya, binder yakni pembungkus yang membungkus lubang, kerusakan, evolusi warna atau pembuluh daun yang berkelebihan.
Cerutu seringkali dikategorikan berdasarkan ukuran dan bentuk cerutu yang secara bersama-sama diketahui sebagai vitola.
Ukuran rokok dinilai oleh dua dimensi: menurut cincin ukuran (diameter dalam enam puluh-perempat dalam satu inci) dan panjang (dalam inci).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar